Tim Peneliti ICRAF (International Council for Research in Agroforestry) Indonesia hadir langsung oleh Caecilia Novia Yulita (Research Officer ICRAF), Oktariansyah (Cifor ICRAF), Rasul (Konsultan Riset ICRAF), Nurhayatun (Cifor ICRAF) dan Fachri Kurnia (Konsultan Ekonomi). Dalam hal ini tim Peneliti ICRAF Indonesia membangun sebuah program yang dimana membentuk kerjasama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jerman dalam konteks lanskap darat dan laut, pembangunan berkelanjutan yang dapat didorong dengan pelestarian kelangsungan ekologi, kesejahteraan ekologi masyarakat, keamanan sumber daya, dan tata kelola yang baik melalui konsep 'from ridge to reef'. Konsep ini mengedepankan pengelolaan lanskap darat dan laut secara terpadu serta mendukung agenda pemerintah untuk bertransformasi menuju ekonomi hijau. Program ini mendukung Pemerintah Indonesia dalam mengurangi degradasi darat dan laut di Indonesia, meningkatkan ketahanan ekosistem, sehingga dapat mewujudkan mata pencaharian yang berketahanan iklim (Climate-Resilient Livelihoods).
Dalam program ICRAF Indonesia ini dapat memberikan manfaat dan dukungan kepada pemerintah pusat dan Pemerintah Daerah khususnya Pemerintah Daerah Sulawesi Tengah untuk meningkatkan perencanaan tata ruang dan pembangunan dengan menggunakan prinsip-prinsip ekonomi hijau dan biru termasuk perlindungan, restorasi, dan pengelolaan ekosistem alami dan semi-alami, pengenalan model bisnis yang berkelanjutan, ekowisata, dan pengelolaan sampah terintegrasi di lokasi ekowisata, serta akses terhadap kemitraan berkelanjutan dan rantai pasok. Hal ini akan mengarah pada sistem pengelolaan daratan dan perairan yang berkelanjutan di daerah percontohan yang terletak di beberapa Kabupaten yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah. Sehingga diperlukan penyusunan rencana model bisnis berbasis komoditas yang memiliki potensi untuk dikembangkan menggunakan skema investasi hijau. Studi juga dapat digunakan untuk memproyeksikan dan memberikan keuntungan dari rencana program konservasi, restorasi bentang lahan ekonomi, dan intervensi perbaikan budidaya usaha tani dan peningkatan kapasitas lahan yang saat ini sedang disusun dan dilakukan oleh beberapa paket kerja bersama berbagai pemangku kepentingan. Studi rantai pasar diperlukan untuk memahami nilai rantai melalui alur distribusi produk, aktor yang terlibat, struktur harga, serta peluang dan hambatan pemasaran, sehingga intervensi yang dirancang tidak hanya meningkatkan produksi tetapi juga menjamin kelangsungan nilai ekonomi bagi petani dan masyarakat lokal.
Sumber : PPID DISLUTKAN