Hal tersebut disampaikan Gubernur Sulteng, Longki Djanggola, dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Staf Ahli Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat, Rusdi Bachtiar Rioeh, pada acara wisuda sarjana dan diploma III STPL Palu, salah satu hotel di Palu, Rabu (22/11/2017).
Dalam sambutannya itu, disampaikan bahwa pemerintah Indonesia menaruh perhatian yang cukup besar untuk menjadikan laut sebagai tumpuan dan harapan masa depan bangsa menjadi suatu poros maritim yang dikenal dunia dan masyarakat internasional. Hal tersebut merupakan pekerjaan sekaligus kesempatan besar untuk membangun kelautan dan perikanan Indonesia, khususnya di Sulteng, dan menjadikan bangsa negara ini sebagai pemain utama sektor perikanan dan kelautan yang diperhitungkan dunia.
“Saya berpendapat bahwa membangun laut tidak boleh dipisahkan dengan membangun manusianya,” ujarnya.
Hal ini tutur Staf Ahli Rusdi, sungguh krusial karena untuk mempertahankan kedaulatan, keberlanjutan, dan kesejahteraan masyarakat. Di mana masyarakat di bidang kelautan dan perikanan akan baru benar-benar terwujud melalui ketersediaan SDM yang kompeten, konsisten dan penuh dedikasi.
“Oleh sebab itu, peran STPL dan lulusannya akan sangat mengemuka dalam periode bonus demografi yang sebentar lagi kita hadapi,” tutur Staf Ahli Rusdi
Untuk itu, lulusan STPL diharapkan mengaplikasikan ilmunya karena prospek perikanan dan kelautan Sulteng sangat cerah sekaligus potensial, ditambah lagi semakin dekatnya bonus demografi yang akan dimulai tahun 2020 menjadi peluang yang sangat strategis, utamanya masyarakat Sulteng untuk dapat melakukan percepatan pembangunan ekonomi dengan dukungan ketersediaan SDM usia produktif dalam jumlah signifikan.
Sumber: Mercusuar