Dalam kunjungan ini Perusahaan Green in Power Inc melakukan diskusi bersama dengan DKP Prov.Sulteng. Adapun pointer diskusi adalah :
1. Menjajaki potensi sumberdaya laut komoditi bintang laut jenis yg berwarna orange dengan nama ilmiah Protoreaster Sp. Di Sulawesi Tengah.
2. Komoditi ini sangat diminati di Jepang dengan kapasitas kebutuhan sampai 400-600 ton per tahun dan terus meningkat setiap tahunnya.
3. Secara umum di Sulawesi Tengah khususnya didaerah kepulauan seperti Togian kab.Tojo Unauna, Kepulauan Bokan di Banggai Laut dan di Morowali memiliki potensi yg cukup besar meskipun untuk data realnya belum diketahui secara pasti.
4. Pada diskusi ini juga memberikan informasi tentang harga yg dapat dibeli oleh perusahan sebesar US 500 per tonnya. Komoditi dalam bentuk kering dan dicacah dengan ukuran 1 cm. Dan sesuai pengalaman pihak perusahaan Jepang ini untuk menghasilkan 1 kg kering bintang laut cacah kering dibutuhkan sekitar ± 7 kg bintang laut basah, sehingga hal ini juga menjadi perhatian untuk dipertimbangkan secara ekologis terkait ketersedian di alam dan cara cara mengelola secara keberlanjutan.
5. Sebelum hal ini disosialisasikan kepada masyarakat DKP juga mempertimbangkan pentingnya suatu aturan dalam tata kelola penangkapan dan pemasarannya dalam satu Surat Edaran.
6. Koperasi nelayan juga menjadi satu peluang dalam menjembatani antara nelayan penangkap dan pihak perusahaan.
7. Untuk menjaga keberlanjutan biota ini perlu mempertimbangkan upaya teknologi budidaya atau penangkaran meskipun kita ketahui secara alami bintang laut memiliki kemampuan regeneratif secara aseksual didalam.
8. Pihak perusahaan juga memberikan alternatif solusi yaitu dengan penangkapan 14 bintang laut maka 4 ekor diantaranya di potong-potong untuk selanjutnya dikembalikan lagi ke alam/laut.
9. DKP Provinsi akan berkoordinasi dengan DKP kabupaten untuk menyiapkan data real dan mekanisme yang lebih lanjut.
SUMBER : PPID DISLUTKAN